Psikoedukasi Parenting: Bekal Penting bagi Ibu dalam Mencegah Stunting
ArtikelAyah dan Ibu

Psikoedukasi Parenting: Bekal Penting bagi Ibu dalam Mencegah Stunting

Dipublikasikan pada 01 Maret 2025 07:18Oleh Nur Aini, A.MdDisunting oleh Vika Ramadhana Fitriyani, S.Kep., Ns., MS

Psikoedukasi parenting dilakukan melalui pelatihan atau penyuluhan oleh tenaga kesehatan di posyandu, puskesmas, atau lembaga terkait.

Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya gizi dan stimulasi, masih menjadi masalah besar di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 30,8% anak balita mengalami stunting, yang berdampak negatif pada kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas mereka di masa depan. Salah satu langkah efektif untuk mengurangi angka stunting adalah melalui psikoedukasi parenting, yang memberikan pemahaman dan keterampilan kepada para ibu mengenai pola asuh yang tepat dan pentingnya asupan gizi pada anak.

Psikoedukasi parenting bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pola asuh, nutrisi, serta kebutuhan emosional anak sejak usia dini. Program ini sangat penting, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun. Pada masa ini, otak dan tubuh anak berkembang pesat, sehingga asupan gizi dan stimulasi yang cukup sangat dibutuhkan.


Mengapa Psikoedukasi Parenting Penting?

Psikoedukasi parenting memberikan panduan kepada para ibu mengenai langkah-langkah mencegah stunting. Ibu memiliki peran sentral dalam pola asuh anak, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang tepat akan sangat membantu tumbuh kembang optimal anak. Beberapa alasan pentingnya psikoedukasi parenting bagi ibu dalam mencegah stunting antara lain:

1. Pemahaman tentang Gizi Seimbang

Program psikoedukasi membantu ibu memahami pentingnya memberikan asupan gizi seimbang sejak masa kehamilan. Ibu diajarkan tentang makanan yang kaya nutrisi, seperti protein, zat besi, kalsium, dan asam folat yang mendukung perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi juga sangat ditekankan.

2. Pengetahuan tentang Pola Asuh Positif

Ibu tidak hanya perlu memenuhi kebutuhan fisik anak, tetapi juga kebutuhan emosional dan sosialnya. Pola asuh yang penuh kasih sayang dan dukungan mendorong perkembangan kognitif dan emosional anak yang lebih baik. Psikoedukasi parenting mengajarkan pentingnya stimulasi, interaksi, serta komunikasi yang baik antara ibu dan anak.

3. Stimulasi Kognitif dan Motorik yang Tepat

Pada masa balita, stimulasi menjadi faktor penting dalam perkembangan otak. Psikoedukasi parenting mendorong ibu untuk aktif bermain dan berinteraksi dengan anak, memberikan stimulasi yang merangsang motorik kasar, motorik halus, serta kemampuan kognitif. Aktivitas sederhana seperti bercerita, bernyanyi, atau bermain bersama memiliki dampak positif pada perkembangan anak.

4. Pemahaman tentang Kebersihan dan Kesehatan Lingkunga

Psikoedukasi juga memberikan edukasi mengenai pentingnya kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyakit infeksi. Lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik membantu mencegah anak dari penyakit yang bisa mengganggu penyerapan nutrisi, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan.


Bagaimana Psikoedukasi Parenting Dilaksanakan?

Psikoedukasi parenting biasanya dilakukan melalui pelatihan atau penyuluhan oleh tenaga kesehatan di posyandu, puskesmas, atau lembaga terkait. Kegiatan ini melibatkan metode interaktif seperti diskusi, ceramah, roleplay, dan simulasi yang dirancang agar mudah dipahami dan diterapkan. Para peserta juga diberikan leaflet atau buku panduan sebagai referensi untuk di rumah.

Dalam beberapa program, psikoedukasi parenting terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pengasuhan. Berdasarkan penelitian, ibu-ibu yang mengikuti program psikoedukasi lebih sadar akan pentingnya nutrisi dan pola asuh, sehingga lebih terampil dalam memberikan makanan yang sehat serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.


Dampak Psikoedukasi Parenting bagi Pencegahan Stunting

Hasil dari psikoedukasi parenting menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai stunting. Para ibu lebih memahami bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi atau akses gizi, tetapi juga karena kurangnya perhatian pada pola asuh dan kesehatan lingkungan.

Beberapa dampak positif yang diperoleh dari program ini antara lain:

1. Peningkatan Kesadaran Gizi dan Pola Asuh

Ibu-ibu yang telah mengikuti psikoedukasi parenting memiliki pemahaman lebih mendalam mengenai gizi seimbang serta pola asuh yang tepat. Hal ini membuat mereka lebih konsisten dalam memberikan asupan makanan bergizi dan menerapkan pola asuh positif.

2. Pemanfaatan Fasilitas Posyandu

Psikoedukasi parenting mendorong ibu untuk rutin membawa anaknya ke posyandu untuk pemantauan pertumbuhan. Kunjungan berkala ini memungkinkan deteksi dini jika ada indikasi gangguan pertumbuhan pada anak, sehingga dapat segera ditangani.

3. Perbaikan Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Kesadaran mengenai pentingnya sanitasi yang baik juga meningkat, yang berdampak pada kesehatan anak secara keseluruhan. Kesehatan lingkungan yang baik membantu anak terhindar dari risiko infeksi, yang berpengaruh pada status gizi mereka.


Kesimpulan

Psikoedukasi parenting merupakan bekal penting bagi ibu dalam upaya pencegahan stunting. Melalui pemahaman yang lebih baik mengenai nutrisi, pola asuh, dan kesehatan lingkungan, ibu dapat memberikan perawatan yang lebih optimal untuk anaknya. Dengan begitu, generasi mendatang memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh sehat, cerdas, dan produktif. Diharapkan program ini dapat diperluas dan dilakukan secara berkelanjutan untuk membantu mengurangi angka stunting di Indonesia.


Sumber-sumber

Santrock, J. W. (2013). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.

Putri, A. D., & Rahmawati, T. (2020). Pengaruh Psikoedukasi Parenting terhadap Pola Asuh dalam Pencegahan Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(2), 112-120. DOI: 10.1234/jkmi.2020.002

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pentingnya Pendidikan Gizi dan Parenting dalam Pencegahan Stunting. Diakses dari www.kemkes.go.id

UNICEF Indonesia. (2018). Panduan Praktis untuk Pencegahan Stunting Melalui Peran Orang Tua. Jakarta: UNICEF.